Jarang dipakai, material besi tempa atau baja bukan tambah awet.
Tapi, justru malah timbul karat pada permukaannya. Apalagi jika besi
tersebut ada di dalam ruang lembab dan terkadang bertemperatur tinggi.
Ditambah, sering kena air hujan. Akibatnya, jamur besi pun lebih cepat
berkembang biak.
Contohnya, rangkaian komponen pada slah alias
kick starter tunggangan skubek. Terutama, part-part yang ada di dalam
rumah CVT. Gara-gara jarang dipakai lantaran lebih efektif dan simple
pakai tombol starter, part tersebut kadang bermasalah ketika mau
digunakan. Khusunya, bila aki mulai soak.
“Biasanya kick starter
enggak mau balik ke posisi awal sehabis ditekan. Kalaupun bisa balik
biasanya agak keras dan perlu bantuan tangan atau kaki. Jadi repot
urusan selajutnya,” ujar Teguh Wiyono, mekanik Ganesha Motor.
Dipertegas
Teguh, penyebab kick starter susah balik bukan ulah susunan gir
penghubung tangkai slah. Atau, gigi penghubung dan gir pemutar puli
primer mata giginya rusak. Tapi, akibat per stopper pemegang penghubung
gir slah dan gir primer mulai dihinggapi karat.
“Begitu kick
starter digunakan dan fungsi per stopper sebagai rel juga pemegang gir
penghubung malah nggak jalan. Alhasil, batang kick starter yang juga
didukung pegas spiral justru enggak mau balik lagi. Itu yang bikin kita
kesal,” imbuh warga di Jl. Raya Bekasi Km. 23, Cakung, Jakarta Timur.
Nah,
untuk mengembalikan kondisinya ke posisi semula dan bisa normal
digunakan, saran pria perawakan gemuk ini untuk lakukan perawatan
sederhana. Yaitu, berupa mengusir debu pakai kuas dan udara bertekanan
tinggi. Tapi, biar prosesnya mudah, bak luar rumah CVT dibongkar berikut
cover pelindungnya.
Ambil contoh kick starter Suzuki Spin 125
yang susunan, bentuk dan dimensi kick starternya tak jauh beda punya
Mio, BeAT atau Vario. Lalu setelah debu diusir pakai kuas dan angin
kompresor, per stopper dan alur gir penghubung diolesi gemuk alias
grease.
“Kenapa lebih tepat gunakan grease, lantaran pakai oli
rawan muncrat kemana-mana. Lagipula grease jauh lebih tahan lama
daripada pakai oli,” tutup Teguh. Betul itu. CVT kan anti DOA alias
Debu, Oli dan Air.
0 komentar:
Post a Comment