Meski populasi motor 2 langkah sudah makin menyusut, penggemarnya
masih tetap ada dan eksis. Terbukti dengan makin berkibarnya komunitas
yang identik dengan tarikan spontan ini. Meski regulasi yang bakal
dikeluarkan pemerintah per Agustus 2013 ini yaitu Euro 3 diprediksi akan
makin menyulitkan penggemar motor 2-tak untuk terus bertahan.
Salah satu yang menjadi daya tarik dari motor
2-tak ini adalah soal perawatan yang mudah dan tentunya juga jauh lebih
murah. “Masing-masing ada kelebihannya. Soal perawatan 2-tak simpel.
Tidak seperti 4-tak,” jelas Zulkarnain, pendiri RRO2 alias Ninja RR
Owners Only.
Penggantian spare-parts motor 2-tak menurut sebagian
besar mekanik yang biasa menangani motor ini relatif tidak banyak yang
diganti. “Paling cuma bebersih di beberapa komponen saja. Kalaupun
diganti harganya masih terjangkau. Komponen masih banyak dan mudah
didapat. Orisinal sampai aftermarket,” sebut Kahfi Wijaya, mekanik K22
di Jl. Lebak Bulus III, No. 40, Pondok Labu, Jakarta Selatan.
Kali
ini MOTOR Plus akan membahas secara singkat perawatan yang dilakukan
untuk motor 2-tak. Termasuk berapa biaya servis. Di antara motor dua
siklus yang masih sangat mudah ditemui di antaranya adalah mereka
penggerber Kawasaki Ninja 150, Honda NSR, Suzuki Satria 120R atau RGR
150 dan Yamaha RX-King. Komunitas motor dua lejang ini, juga terus
tumbuh subur di beberapa daerah.
Selanjutnya, mari dan coba perhatikan jenis perawatan yang biasa dilakukan.
SATRIA
Motor
yang berhenti produksi pada 2004 ini relatif mudah untuk dirawat.
Menurut Kahfi, untuk Satria berkapasitas 120 cc ini biasanya dilakukan
perawatan rutin sebulan sekali. “Ini masih tergolong perawatan ringan
untuk kendaraan yang setiap hari masih diajak jalan,” ujar Kahfi.
Untuk
perawatan sebulan sekali menurutnya membersihkan karburator dan
silinder head. “Biasanya silinder head banyak kerak. Apalagi kualitas
oli dan bensin nggak bagus, sudah pasti kerak banyak,” bilangnya.
Perawatan
sebulan sekali ini biasanya tidak ada penggantian. “Paking dan silinder
head serta piston dan ring hanya dibersihkan,” rinci Kahfi yang mematok
biaya servis ringan Rp 35 ribu.
Sedang untuk servis besar
dilakukan setiap 6 bulan sampai 1 tahun sekali. “Servis besar ini
termasuk cek lidah reed valve, penggantian paking blok, oli dan cek
kampas kopling,” lanjut Kahfi yang mematok ongkos servis besar di
rentang harga Rp 100 ribu.
NSR & NINJA 150
Kedua
varian ini hampir mirip. Perawatan ringan diberlakukan setiap sebulan
sekali. “Cuma bersihkan karburator dan kerak di kepala silinder,” sebut
Novi, mekanik Tri Star Motor.
Lantarab kedua motor ini memiliki
pendingin cair, menurut Novi sebaik- nya juga bongkar blok silinder
tidak usah terlalu sering. Piston jadi mudah melengkung karena overheat.
Ada
hal mendasar dari dua jenis motor ini. Keduanya memiliki satu komponen
penambah daya. Yakni servo untuk NSR dan KIPS di Ninja. “Sistem kerjanya
beda. Servo digerakkan secara elektronis sedangkan KIPS secara mekanis.
Makanya untuk servis NSR harus diperhatikan pengecekan kelistrikan.
Karena sumber daya penggerak servo dari listrik,” lanjut Novi yang
mematok ongkos kerja untuk servis ringan Rp 50 ribu.
Penggantian
komponen, paling busi dibanderol Rp 12.500. “Pengecekan 6 bulan sekali
yang dilakukan pada servis ini di antaranya cek membran katuh buluh.”
RX-KING
Hampir
mirip dengan motor 2-tak lain, pemilik Yamaha RX-King juga sebaiknya
dirawat setiap bulan. “Yang wajib dibersihkan karburator. Ini ibarat
jantung. Karbu sehat, pembakaran juga makin bagus,” sebut Wahyu dari,
Wahyu Motor Speed yang jadi langganan komunitas Yamaha RX-King Jakarta
yang mematok biaya untuk servis ringan sebesar Rp 30 ribu.
Sedangkan
untuk servis sedang, sebaiknya dilakukan setiap 3 bulan sekali. “Untuk
servis sedang ini buka silinder, bersihkan liner, lubang transfer,
piston, dan membran,” ulas mekanik yang mangkal di Jl. Raya Plumpang
Semper, No. 22, Jakarta Utara.
Sipnya lagi meski blok silinder
sering dibongkar pasang, menurut Wahyu paking RX-King jarang sekali
diganti. “Karena kualitas bahan juga berbeda. Karena dibuat dari
tembaga. Kalau 4-tak biasanya dibuat dari kertas,” ulas Wahyu yang
mematok biaya servis sedang ini sebesar Rp 50 ribu.
0 komentar:
Post a Comment