Pembesut motor matic tidak semuanya suka
modifikasi mesin. Alasannya karena takut bermasalah dan mogok. Cara
paling mudah untuk meningkatkan performa lewat otak atik di seputar
komponen transmisi.
"Mengulik bagian komponen yang terdapat di dalam bak CVT,
seperti per CVT dan berat roller yang digunakan. Jangan lupa juga sering
ulang perangkat di karburator", kata Sarjono, mekanik Sweet Martabak
Racing (SMR) yang bermarkas di Jl. Joglo Raya, depan SMP-SMA Yadika 35,
Ciledug, Tangerang.
Untuk masing-masing motor tentu beda ukuran dan caranya.
Vario 110 & BeAT
Hal pertama dengan menggati per CVT yang berfungsi
untuk menahan sliding sheave. Pilihan per CVT terdiri dari 1.000
rpm,1.500 rpm dan 2.000 rpm. Perbedaan ini sesuai tingkat kekerasan
pernya.
Untuk Honda Vario 110 dan Honda BeAT, bisa gunakan per
CVT 1.500 rpm. Per ini dipilih karena membuat akselarasi cocok untuk
kondisi jalan perkotaan yang cenderung stop and go.
Roller standar Vario 13 gram, monggo diganti dengan yang 12 dan 10 gram
dengan cara dipasang disilang. Sedangkan roller BeAT disilang antar yang
8 dan 10 gram, dari standar 10 gram rata.
Penggunaan per CVT keras dan roller enteng agar tarikan awal mesin jadi lebih enteng dan top speed bisa dicapai dengan mudah. Penggunaan roller juga tidak boleh kelewat ringan nantinya top speed berkurang.
Beralih ke komponen pengabutan bahan bakar. Pilot-jet dan main-jet diturunkan beberapa angka, agar enggak terlalu boros. Kedua motor ini sebaiknya menggunkan PJ 38 dan MJ 98. Lalu bukaan angin di karbu dibuka kisaran 3,5 sampai 4,5 putaran.
Yamaha Xeon & Mio
Khusus Yamaha Xeon penggantian per CVT dengan spek 1.500 rpm, dirasa sudah mumpuni untuk melahap jalan perkotaan. Untuk Yamaha Mio, selain harus mengganti per CVT standar dengan spring CVT 1.500 rpm, roller standar 10 gram rata, sedikit diturunkan bobotnya 1 angka jadi 9 gram rata.
Setelah mengganti per CVT dan roller, giliran karburator. Pilot-jet dianjurkan naik satu tingkat dan main-jet diturunkan satu tingkat. Untuk seting bukaan angin, putar sekitar 3,5 sampai 4,5 putaran.
Penggunaan per CVT keras dan roller enteng agar tarikan awal mesin jadi lebih enteng dan top speed bisa dicapai dengan mudah. Penggunaan roller juga tidak boleh kelewat ringan nantinya top speed berkurang.
Beralih ke komponen pengabutan bahan bakar. Pilot-jet dan main-jet diturunkan beberapa angka, agar enggak terlalu boros. Kedua motor ini sebaiknya menggunkan PJ 38 dan MJ 98. Lalu bukaan angin di karbu dibuka kisaran 3,5 sampai 4,5 putaran.
Yamaha Xeon & Mio
Khusus Yamaha Xeon penggantian per CVT dengan spek 1.500 rpm, dirasa sudah mumpuni untuk melahap jalan perkotaan. Untuk Yamaha Mio, selain harus mengganti per CVT standar dengan spring CVT 1.500 rpm, roller standar 10 gram rata, sedikit diturunkan bobotnya 1 angka jadi 9 gram rata.
Setelah mengganti per CVT dan roller, giliran karburator. Pilot-jet dianjurkan naik satu tingkat dan main-jet diturunkan satu tingkat. Untuk seting bukaan angin, putar sekitar 3,5 sampai 4,5 putaran.
0 komentar:
Post a Comment